Sabtu, 02 Desember 2023

TENTANG RINDU

Dibintangi oleh Aurora Roberto dan Omar Daniel sebagai tokoh pemeran utama, film ini bercerita tentang drama sebuah anak yang bernama Rindu (Aurora) yang berusaha mencari kerja sebagai karyawan kantoran, tanpa diduga dia mendapatkan warisan dari Ayahnya (Dennis) yang sudah bercerai dengan Ibu (Ayu Diah Pasha) yaitu berupa restoran Italy.



Sang Ayah seorang Chef, namun karen perceraian...Rindu membenci Ayahnya sehingga tidak peduli. Waktu berlalu, Rindu pun memutuskan untuk membuka restoran tersebut dibantu oleh Rendi yang merupakan mantan anak buah anaknya ketika itu.

Tidak ada yang menarik dari premis diatas, dan hasil dari film ini pun seperti masakan yang kurang matang. Rindu dan Rendi sebagai tokoh central tidak bisa membawa film ini sebagai kisah cinta mereka yang loveable dan memorable bagi penonton ketika selesai menonton film ini, hubungan Rindu dengan orangtuanya sebagai basic cerita pun terasa tidak attached, karena ada di beberapa segmen yang seharusnya ada peran orangtua, tidak muncul... Ibu hanya muncul hanya untuk memberi pesan atau quotes-quotes saja untuk membuka hati Rindu.



Sebenarnya, film ini bisa menarik jika sisi masakan dan pengelolaan dari restoran ini ditunjukan lebih dominan, sehingga para extras ketika mengungkapkan ekspresi perbedaan masakan antara Ayah dengan Rindu pun membuat penonton lebih believeable.

Well, Tentang Rindu nampaknya akan menjadi film biasa yang sangat kurang bumbu dimana-mana, sehingga rasanya pun hambar setelah menonton film ini.

Kamu punya pendapat lain? yuk ditonton filmnya di Netflix, dan kita diskusi sehat di kolom komentar..

 

Jumat, 17 November 2023

GAMPANG CUAN

Film yang bercerita tentang kerasnya hidup di kota, namun dibawakan secara komedi oleh Vino Sebastian, Anya Geraldine, Alzi Markers, Mariam Bellina, dan banyak aktor pendukung lainnya.

Gampang Cuan yang disutradarai oleh Rahabi Mandra menurut saya sampai message-nya dengan baik, dimana generasi muda saat ini perlu mengetahui jenis-jenis investasi dan ini terdeliver dengan baik tanpa penonton merasa digurui.

Kekuatan film ini memang ada di Vino dan Anya yang saya rasa keluar dari zona nyamannya sebagai gadis cantik yang dipuja-puja, atau penempel pemeran utama.

Bercerita tentang Sultan (Vino) yang merantau ke Jakarta dan selalu memamerkan kesuksesan ke keluarganya. hal itu menyebabkan Bilqis (Anya) adiknya menyusul...tapi apa dikata, hal tersebut semua palsu dan akhirnya membuat Bilqis kecewa, ditambah pula hutang keluarga menumpuk.



Kakak beradik ini lalu mencoba segala cara untuk mencari uang, sampailah bertemu dengan Evan seorang pialang saham yang memberi kesempatan mereka untuk mendapatkan duit instan dengan cara jual beli saham.

Segala cara dilakukan agar mengetahui saham mana yang tepat untuk dibeli dan dijual, namun yang namanya investasi, pasti tidak bisa instan...

Film ini seolah memberi pelajaran, bahwa bermain saham walaupun sekarang dipermudah dengan aplikasi, juga perlu ada ilmunya, begitu juga investasi investasi keuangan yang dijabarkan tipis tipis di akhir film, membuat film ini sepertinya ditujukan untuk para generasi muda dan masyarakat pada umumnya agar tidak mudah tergiur investasi duit cepat apalagi investasi bodong.

Melihat Anya disini seolah dia melepas image cantiknya dan serius berperan apalagi hasilnya dengan lawan main Vino ini membuat cerita makin hidup dan unsur komedinya pun tergolong fresh.

Memorable scene di film ini adalah ketika Sultan dan Bilqis berkhayal di atas kasur Palembang ketika mereka punya uang.

Gampang Cuan film komedi segar yang enak untuk di tonton bersama keluarga.

Minggu, 05 November 2023

Budi Pekerti (2023)

Suatu kehormatan film Indonesia yang berjudul Budi Pekerti, diberi kesempatan tayang perdana di Festival Film Toronto dan mendapatkan standing applause selama 2 menit di akhir film. Di Indonesia sendiri, film ini mendapatkan 17 Nominasi FFI 2023.

Film yang disutradarai dan ditulis oleh Wregas Bhanuteja mungkin nama yang asing bagi para penonton film biasa, seorang pemuda berbakat yang semua hasil karyanya hampir memenangkan piala dan very famous di kalangan senias film Indonesia. Salah satu karya yang bisa kita nikmati di Netflix adalah Penyalin Cahaya, di film Pencalin Cahaya pun dia mendapat sebagai sutradara terbaik.

Budi Pekerti bercerita tentang seorang guru BK (Bimbingan Konseling), Bu Prani (Ine) yang menegur seseorang karena menerobos antrian di pasar untuk membeli kue putu, perselisihan itu terekam oleh pengunjung lain, terupload ke social media dan di edit sehingga menimbulkan salah persepsi.

Video terupload itu memojokan Bu Prani yang sedang menanjak karirnya di sekolah dan disayangi oleh murid-muridnya, berimbas juga terhadap anak-anaknya Muklas (Angga) yang seorang selebgram, Tita (Prilly) anggota band musik indie yang selalu menyuarakan anti kemapanan, serta Pak Didit suami Bu Prani, yang mengalami bipolar akibat usahanya yang selalu belum berhasil.



Cerita kekinian yang sering dialami bagi kita pelaku dan penikmat sosial media, dimana ada orang tertangkap kamera karena marah-marah, langsung di upload tanpa izin dan klarifikasi ataupun menampilkan secara keseluruhan. benar atau salah sudah bukan suatu tuntutan ketika video viral, karena para komentator/netizen lah yang akan menggiring bahwa video tersebut salah ataupun benar.

Film ini bercerita dengan baik dan membuat penonton langsung merefleksikan diri, bahwa komentar/judgement tanpa mengetahui masalah secara keseluruhan itu bisa membuat efek berlarut-larut dan bahkan seumur hidup.

Ine Febriyanti bermain maksimal banget menjadi seorang ibu, seorang guru, seorang istri, seorang pemberi nafkah keluarga, seorang yang di-bully, seorang yg disanjung, dan seorang yang sebenarnya ingin biasa saja tanpa ada hingar bingar keviralan. Akting yang ditunjukan dengan tatapan dan mimik wajahnya..menggambarkan kesemua itu.

Hebat banget, Film Indonesia bisa sehebat ini...jadi semakin optimis dan kita sebagai penikmat film bisa mensupportnya dengan menonton di bioskop.

Dari beberapa pengakuan para cast, kehebatan Wregas adalah dia tau apa yang dia mau dan bisa mengarahkan para cast dengan baik tanpa meminta/menyuruh. Kata-kata dan perbuatan memang lebih magis dari apapun. sesuatu yang tidak bisa dimiliki oleh teknologi.

trailer

Kamis, 02 November 2023

GADIS KRETEK...Bukan sekedar rokok

Bayangkan pemeran seperti ini dalam 1 film: Dian sastro, Ario Bayu, Arya Saloka, Putri Marino, Ibnu Jamil, Sheila Dara, Tissa Biani, Nungki Kusumastuti, Ine Febriyanti, Rukman Rosadi, Tutie Kirana, Winky Wirawan, Dimas Aditya, sampa Verdy Soelaiman,

Super star semua, dan yang bikin enak adalah film ini dalam bentuk 5 episode, sehingga cerita bisa lebih menyeluruh, dan pemeran-pemeran di atas bisa memberikan peforma yang maksimal tanpa saling tumpang tindih.

Gadis Kretek terinspirasi dari Novel dengan judul yang sama karangan Ratih Kumala, bercerita tentang Soeraja (Ario) seorang pebisnis rokok sukses yang sudah tua dan sakit-sakitan, ingin bertemu dengan pujaan hatinya Dasiyah (Dian), putri pertama dari Pak Idroes (Rukman) yang sangat ahli dalam meracik saus rokok kretek. Film ini terdiri dari dua zaman yang saling mengisi di tiap episode, dimana era modern dan era awal-awal kemerdekaan Indonesia.

LUAR BIASAAA, sineas Indonesia emang sudah selayaknya kita hargai dari hasil karyanya, film yang kereeen banget dan banyak jempol untuk Gadis Kretek, sebuah film drama yang berisi tentang budaya jawa, perjalanan rokok kretek di Indonesia, politik tahun 65, dan kisah cinta antara Soeraja dengan Dasiyah yang menarik untuk disaksikan sampai dengan habis. Tanpa menye-menye, namun bisa membuat kita terharu dan meneteskan air mata bak sehabis menonton film drakor.



Jempol banyak juga layak diberikan kepada sutradara duet pasangan suami istri Kamila Andiri dan Ifa Isfansyah. Bisa mengatur ritme dengan baik, dan membuat semua pemeran begitu menonjol sesuai porsi masing-masing peran. Semua berperan dengan baik, tapi kalaupun diharuskan memilih salah satu, Dian Sastro lah juaranya.... gestur dan muka tanpa senyumnya sepanjang film mendeskripsikan siapa itu Jeng Yah, wanita kuat yang dihormati namun rapuh dan terpenjara hati selama hidupnya.

Gak ngerti mau bicara apalagi, ini film yang wajib ditonton di weekend ini...dan kalian pasti akan merasakan manisnya setiap hisapan rokok buatan Jeng Yah.

Sabtu, 09 September 2023

BERBALAS KEJAM

Siapa coba yang gak terusik batin dan pikirannya, ketika di hari ultahmu, perampok menyatroni rumah dan membunuh keluargamu.

Bertahun-tahun (dalam cerita ini 2 tahun) Adam (Reza R) boleh dibilang sebagai mayat hidup, fisiknya ada, namun semua pikiran batinnya selalu terbayang pada malam terjadi perampokan tersebut, menambal lapar hanya dengan mie instan, pekerjaan terbengkalai dan rumah pun terbengkalai tidak terurus.

Kian (Irgy) seorang teman dan sekaligus atasannya memaksa dia untuk datang ke psikiater yang dulu pernah menolong keluarganya melewati masa terburuk, maka bertemulah Adam dengan Amanda (Laura B) dan mulai terbukalah Adam terhadap luka batinnya.

Premis pun berlanjut ketika Adam secara tidak sengaja bertemu dengan perampok dan pembunuh istrinya, sesuai dengan tema dari film ini, niatan berbalas kejam pun muncul, dan ketika dendam terlampiaskan dengan cara yang sama, Adam mendapatkan ketenangan semu di hatinya.

Film thriller memang kurang mendapat perhatian di Indonesia, namun fim bergenre ini mempunyai fan-base tersendiri, gestur Adam ketika melampiaskan dendam untuk pertama kalinya patut diacungi jempol, bagaimana Reza begitu paham menginprentasikan Adam.


Penyelesaian dan twist plot yang cukup oke menurut saya dari film ini membuat saya kagum akan arahan sutradara Teddy Soeriaatmadja dalam men-direct film ini.

Saya rasa juga pilihan yang tepat ketika film ini langsung rilis di OTT dibanding harus dipaksakan ke bioskop yang mungkin akan kalah dengan film-film box office Indonesia atau bahkan Hollywood.

Jika kamu ingin melihat kualitas akting para pemain dan cerita yang cukup dewasa... sangat cocok jika kamu menonton film BERBALAS KEJAM.


Oh iya, di sini saya mau memberikan acungan jempol untuk akting Baim Wong, walau perannya kecil, namun sebagai penonton terbawa emosi campur aduk saat melihatnya.

You can wacth only at Prime Video

Trailer Berbalas Kejam

Sabtu, 02 September 2023

MERTUA VS MENANTU

Bercerita tentang sebuah keluarga kecil yang hidup di Jakarta, dimana suami, Risyad (Morgan Oey) seorang yang sukses bekerja sebagai profesional di bidang travel. Mempunyai seorang istri bernama Bianca (Velove Vexia) yang merupakan seorang ibu rumah tangga yang mempunyai kehidupan borjuis.

Sekonyong-konyong Ibu dari Risyad, Bu Hani yang diperankan oleh Ira Maya Sopha datang dari Pontianak dan menginap di rumah mereka, dan tidak lama berselang munculah balada Covid-19 dimana Pemerintah mengumumkan untuk semua orang melakukan kegiatan di rumah tanpa batas waktu.



Konflik pun terjadi, dimana Bianca merasa Bu Hani terlalu intervensi, dan Risyad juga mengalami problema sendiri dimana bisnis travel sangat terpuruk saat pandemi.

Konflik ini saya rasa hampir dirasakan di tiap rumah tangga sekitar 2-3 tahun lalu, dimana kita semua dibatasi bergerak dan roda perekonomian seolah berhenti berputar, sehingga munculah konflik rumah tangga yang selama ini terabaikan.

Film ini sebenarnya agak bingung, karena mau dibawa ke ranah komedi atau drama, karena jika dibawa ke komedi, para pemerannya tidak ada yang punya background komedian, sementara jika dibawa ke ranah drama, nampak para pemeran berusaha melucu dan suasana begitu komikal, terlihat dari cat rumah yang belang-belang di tiap sudut dan cerita yang tidak diceritakan begitu dalam, sehingga susah membuat penontonnya tenggelam dalam cerita.

Pandemi sudah lewat, saya rasa menonton film ini like guilty pleasure di weekend jika kita sedang tidak ngapa-ngapain dan pengen nonton tanpa mikir.

Mertua vs Menantu bisa ditonton di layanan OTT Prime Video...

Rabu, 23 Agustus 2023

KEMBANG API

Menarik bagi saya, dimana Falcon Pictures memproduksi film yang secara jalan cerita tidak mungkin bisa box office di Indonesia.

Bercerita tentang empat orang dengan latar belakang berbeda berkumpul untuk tujuan yang sama, yaitu bunuh diri. 

Keempat sosok itu merupakan anggota dari sebuah grup rahasia yang telah merencanakan aksi bunuh diri dengan sebuah ledakan bola besar

Fahmi (Donny Damara), sebagai perencana utama mengundang Raga (Agus Ringgo), Sukma (Marsha Timothy), dan Anggun (Hanggini Purinda) untuk menyudahi hidup dengan “menyala.” Sesuai dengan tulisan di bola besar tersebut yaitu “urip iku rup” yang artinya hidup harus menyala. Ledakan itu justru enggak bikin mereka mencapai tujuan. Malahan, mereka berempat terjebak dalam time loop yang akhirnya jadi konflik dalam film.



Ke-empat karakter ini mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dan baru pertama kali bertemu, dibintangi para bintang membuat film ini menarik disimak, walau tidak megah.

Kekuatan akting para bintangnya dimana mereka merasa dipermainkan dan dibuat sakit karena mau mati aja susah karena harus berulang kali...dapet banget.

Sedikit minus adalah penonton kurang duajak dalam untuk memhami tiap karakter, andai hal itu diberikan ruang, saya rasa film ini punya potensi lebih, karena disokong akting para pemainnya.

Memang film ini ditujukan untuk meingkatkan kita akan isu mental yang mungkin sedang happening saat ini, dimana kita harus saling aware terhadap sekitar dan lebih memikirkan apa dampaknya jika kita mudah menyerah dan mencari solusi singkat.

Kembang Api merupakan film yang menarik, dapat di saksikan di layanan movie streaming Netflix.

Trailer Kembang Api

Sabtu, 19 Agustus 2023

CATATAN SI BOY (2023)

"Cinta itu sebenernya simpel, jika ternyata bikin ribet....tinggalin"

Itu adalah narasi yang memang sudah ikonik yang selalu muncul dibacakan di setiap film Catatan Si Boy Saga. Dimana Boy selalu membuat catatan dan dibacakan ke penonton dengan scene kegiatan Boy sehari-hari atau di pagi hari.

Ya, Catatan Si Boy hadir kembali, namun kali ini di-remake dengan kekinian, sebuah film ikonik besar di tahun 80-90an. Kenapa ikonik? karena setelah Film-film Warkop DKI dan film-film Suzanna, film Catatan Si Boy inilah yang menghiasi layar bioskop dan ditonton oleh para remaja-remaja pada waktu itu.

Angga Yunanda didapuk sebagai Boy mempunyai beban berat karena akan suka gak suka akan dibandingkan dengan sosok kharismatik Onky "Mas Boy" Alexander.

Begitu juga para sidekick tokoh Kendi dan Emon serta Ina adiknya Boy.


Bercerita tentang Boy yang mendapat pertentangan dari Orangtua Nuke dalam menjalin cinta, Nuke pun harus rela menjauh dan akhirnya membuat Boy mencoba move-on, ditengah usaha mendapatkan tambatan hati baru yaitu Vera, ternyata Boy mendapat gangguan dari mantan Vera yang tidak suka kedekatan mereka, ditambah Nuke kemudian hadir kembali dihadapan Boy.

Menonton film ini di pada saat awal memanggil kembali memori tentang sosok Boy anak muda yang kaya, ganteng, tidak sombong dan punya banyak teman, rajin beribadah. Logika bermain apa ada orang seperti ini, tetap hati bertindak mengalahkan logika demi sebuah memori, harapan, dan mimpi bahwa hampir semua remaja ingin seperti itu. Well, hanya di film kan hal itu dapat terwujud.

Jika boleh menganalogikan, menonton Catatan Si Boy ini bak makan hamburger dengan banyak acar dan sayuran. Makanan fastfood yang kurang sehat, namun tetap kita makan dan beragumen ada nilia sehatnya karena ada sayurannya.

Bagi saya, gak masalah jika sesekali makan hamburger....karena lidah butuh suasana baru, begitu juga dengan tontonan, asyik juga dan jangan terlalu bahas kualitas jika menonton film ini, karena kadang kita hanya butuh hiburan dan impian semata dan realita hidup.

Satu lagi kenapa saya ingin menonton film ini, karena di tahun 2011 ada film sempalan yang berjudul "Catatan Harian Si Boy" yang sangat berkesan, kekinian serta relatable, jauh lebih keren dari film Catatan Si Boy sekarang. Namun setelah menonton kemarin, saya memaklumi ternyata tujuan dari film ini hanya ingin membangkitkan sosok Boy semata.

Trailer Catatan Si Boy (2023)

BALADA SI ROY

Film ini dibuat dari novel karya Gol A Gong pada tahun 90an yang menceritakan kehidupan remaja tahun 80an.

Disutradarai oleh Fajar Nugros, dan ditulis oleh Salman Aristo yang boleh dibilang bukan sineas baru, malah membuat saya terheran-heran apa tujuannya dibuat film ini.

Sosok Roy yang manis dipaksa menjadi mabuk2an dan bandel dalam waktu singkat, lalu ditambah lagi seolah menjadi playboy tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba bicara ketidakadilan yang terjadi di Serang dan sekolahnya sambil mendadak menjadi joki balap liar dan diakhiri dengan terpaksa keluar dari Serang.


Entah apa maksud dan tujuan dari fim ini dibuat, apa yang ingin diceritakan? sehingga penonton dipaksa menelan semua isi yang ingin diceritakan tanpa ada laur yang jelas. 

Belum lagi hal teknis, seperti penggunaan kamera mutakhir yang membuat suasana scene seperti dibuat-buat dengan deretan para pemainnya sedang melakukan karnaval dengan wardrobe yang baru dibeli/disewa kemarin. Andai tingkat ketajaman lebih diturunkan dan dialog elu gue yang kekinian diganti bahasa lain saya rasa mungkin alur cerita diset premisnya belum terbentuk sudah dipatahkan itu bisa dimaklumi.

Film ini boleh dibilang gagal, terbukti hanya beberapa hari di bioskop, dan saya rasa hanya sedikit penggemar yang menonton film ini di layanan OTT/movie streaming.

Sungguh disayangkan, deretan artis yang berjejer rapi yang siap menghidupkan film ini bak sayur tanpa garam, bisa dimakan...namun kurang sedap dan mudah terlupakan.

trailer Balada Si Roy

Minggu, 13 Agustus 2023

SABTU BERSAMA BAPAK mini series

Sebelum film ini muncul di bioskop sekitar tahun 2016, Judul yang sama lahir dalam bentuk novel dan cukup laris dan mempunyai fan base cukup besar, lahir dari karya Adhitya Mulya.

Kesuksesan novel dan film lepasnya, membuat Falcon Pictures me-remake film ini menjadi series, dengan pemain-pemain dan sutradara baru serta pendekatan yang lebih dalam karena series mempunya waktu lebih panjang untuk menceritakan perjalanan hidup Bapak sampai dengan sang anak sampai dengan sekarang.


Sederetan bintang terkenal seperti Vino G Sebastian, Marsha Timothy, Adipati Dolken, Enzy Storia, Rey Mbayang, dan Dinda Hauw didapuk menjadi pemeran-pemerannya. Masih dengan jalur cerita yang sama, mini series ini mempunyai 2 cerita tahun 80-90an dan tahun sekarang (2022) yang saling berkaitan dan bermunculan di tiap episodenya.

Vino dan Marsha tampil apik di film ini, dan pendalaman karakternya sangat apik, jarang loh para aktor dan aktris yang benar2 fasih berbahasa sunda tanpa walau mereka bukan orang sunda, dari sisi ceritapun perlahan banget sehingga membuat penonton begitu menyelami kegigihan, tempaan kehiudpan yang dialami Bapak dari muda sampai dengan akhir hidupnya.

Saya melihat film ini begitu minim unsur komedinya, beda dengan film lepas dan novelnya yang begitu kental unsur komedinya. Saya pun tidak melihat para aktor/aktris yang berasal dari komika... membuat film ini memang benar-benar dibuat drama, bahkan jika ada celetukan komedi pun, tidak membuat penontonnya tertawa.

Trailer Sabtu Bersama Bapak

Sabtu Bersama Bapak, merupakan mini series yang layak kita tonton ditengah gempuran K-Drama yang membuat kita terpana di layar smartphone.

Sabtu Bersama Bapak Mini Series ini sudah full 1 session hadir sebanyak 6 episode dengan rata-rata 1 episode sekitar 60 menit di OTT Prime Video.

Yuk ditonton... jika buka kita, siapa lagi yang menonton film Indonesia