Sabtu, 11 Mei 2024

Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995

"Suatu hari, saya bertemu tengan Milea Adnan Husein. 

Saya sama sekali tidak cemburu, meskipun Lea wanita yang tak akan bisa saya tandingi, bahkan di masa terbaik saya.

Milea memang punya masa lalu..tapi saya, punya Dilan"

Ancika, sebuah saga dari film Dilan.. yang kali ini tidak ada keterlibatan Pidi Baiq dan Fajar Bustomi dari sisi penyutradaraan, namun oleh Benni Setiawan. 

Terspirasi dari novel karya Pidi Baiq dengan judul yang sama, film ini bercerita kehidupan Dilan setelah SMA dan tentunya sudan tidak berhubungan dengan Milea. 

Ancika muncul di hadapan Dilan ketika dia sudah berstatus mahasiswa, Dilan sudah berubah, tidak lagi ikut geng motor, namun masih disegani oleh teman-teman dan kelompoknya.

Ancika adalah gadis SMA yang mempunyai kepribadian lebih galak, susah didekati, namun bukan berarti sulit jatuh cinta. Dengan karisma dan pengalaman Dilan dalam mengambil hati wanita, adalah hal mudah baginya mengambil hati Cika.


Ancika merupakan cinta terakhir dari Dilan, di film ini menceritakan hal tersebut... 

Memorable scene film ini adalah ketika dimana Milea bertemu dengan Dilan dan Ancika, scene itu dinarasikan dengan monolog Ancika seperti di atas tulisan ini.

Bagi saya dan mungkin penonton lain, sangat sulit jika tidak membandingkan antara ilm Ancika dengan Dilan. Selain pemeran utamanya yang sangat ikonik, gaya penceritaan pun Ancika seolah menduplikasi gaya film Dilan sebelumnya.


Bahkan adanya Mathias Muchus pun tidak membantu, namun ada satu orang yang membuat film ini ada nyawa dan nyambung dengan film sebelumnya....yaitu hadirnya sosok Bunda yang sama diperankan oleh Ira Wibowo. 

Dialog yang dilantunkan Bunda berhasil menguak memori kita terhadap film Dilan terdahulu, kata-kata yang keluar dari mulut Bunda menjadi nyawa dari seluruh film Ancika...

Memproduksi dan merilis sempalan film besar yang jaraknya masih berdekatan adalah pertaruhan, untung saja Ancika berhasil menembus angla 1 juta lewat penonton bioskop. Pesona Zee JKT48 dan Arbani Yazis tidak membuat film ini menjadi perbincangan hangat di setelah menonton film ini.

Tapi film ini gak jelek-jelek amat kok, hanya saja karena film awalnya sangatlah besar, suka gak suka akan jadi bahan perbandingan. Jika sekedar ingin menonton, film ini sudah tayang di Netflix.

trailer Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995



Tidak ada komentar:

Posting Komentar