Rabu, 23 Agustus 2023

KEMBANG API

Menarik bagi saya, dimana Falcon Pictures memproduksi film yang secara jalan cerita tidak mungkin bisa box office di Indonesia.

Bercerita tentang empat orang dengan latar belakang berbeda berkumpul untuk tujuan yang sama, yaitu bunuh diri. 

Keempat sosok itu merupakan anggota dari sebuah grup rahasia yang telah merencanakan aksi bunuh diri dengan sebuah ledakan bola besar

Fahmi (Donny Damara), sebagai perencana utama mengundang Raga (Agus Ringgo), Sukma (Marsha Timothy), dan Anggun (Hanggini Purinda) untuk menyudahi hidup dengan “menyala.” Sesuai dengan tulisan di bola besar tersebut yaitu “urip iku rup” yang artinya hidup harus menyala. Ledakan itu justru enggak bikin mereka mencapai tujuan. Malahan, mereka berempat terjebak dalam time loop yang akhirnya jadi konflik dalam film.



Ke-empat karakter ini mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dan baru pertama kali bertemu, dibintangi para bintang membuat film ini menarik disimak, walau tidak megah.

Kekuatan akting para bintangnya dimana mereka merasa dipermainkan dan dibuat sakit karena mau mati aja susah karena harus berulang kali...dapet banget.

Sedikit minus adalah penonton kurang duajak dalam untuk memhami tiap karakter, andai hal itu diberikan ruang, saya rasa film ini punya potensi lebih, karena disokong akting para pemainnya.

Memang film ini ditujukan untuk meingkatkan kita akan isu mental yang mungkin sedang happening saat ini, dimana kita harus saling aware terhadap sekitar dan lebih memikirkan apa dampaknya jika kita mudah menyerah dan mencari solusi singkat.

Kembang Api merupakan film yang menarik, dapat di saksikan di layanan movie streaming Netflix.

Trailer Kembang Api

Sabtu, 19 Agustus 2023

CATATAN SI BOY (2023)

"Cinta itu sebenernya simpel, jika ternyata bikin ribet....tinggalin"

Itu adalah narasi yang memang sudah ikonik yang selalu muncul dibacakan di setiap film Catatan Si Boy Saga. Dimana Boy selalu membuat catatan dan dibacakan ke penonton dengan scene kegiatan Boy sehari-hari atau di pagi hari.

Ya, Catatan Si Boy hadir kembali, namun kali ini di-remake dengan kekinian, sebuah film ikonik besar di tahun 80-90an. Kenapa ikonik? karena setelah Film-film Warkop DKI dan film-film Suzanna, film Catatan Si Boy inilah yang menghiasi layar bioskop dan ditonton oleh para remaja-remaja pada waktu itu.

Angga Yunanda didapuk sebagai Boy mempunyai beban berat karena akan suka gak suka akan dibandingkan dengan sosok kharismatik Onky "Mas Boy" Alexander.

Begitu juga para sidekick tokoh Kendi dan Emon serta Ina adiknya Boy.


Bercerita tentang Boy yang mendapat pertentangan dari Orangtua Nuke dalam menjalin cinta, Nuke pun harus rela menjauh dan akhirnya membuat Boy mencoba move-on, ditengah usaha mendapatkan tambatan hati baru yaitu Vera, ternyata Boy mendapat gangguan dari mantan Vera yang tidak suka kedekatan mereka, ditambah Nuke kemudian hadir kembali dihadapan Boy.

Menonton film ini di pada saat awal memanggil kembali memori tentang sosok Boy anak muda yang kaya, ganteng, tidak sombong dan punya banyak teman, rajin beribadah. Logika bermain apa ada orang seperti ini, tetap hati bertindak mengalahkan logika demi sebuah memori, harapan, dan mimpi bahwa hampir semua remaja ingin seperti itu. Well, hanya di film kan hal itu dapat terwujud.

Jika boleh menganalogikan, menonton Catatan Si Boy ini bak makan hamburger dengan banyak acar dan sayuran. Makanan fastfood yang kurang sehat, namun tetap kita makan dan beragumen ada nilia sehatnya karena ada sayurannya.

Bagi saya, gak masalah jika sesekali makan hamburger....karena lidah butuh suasana baru, begitu juga dengan tontonan, asyik juga dan jangan terlalu bahas kualitas jika menonton film ini, karena kadang kita hanya butuh hiburan dan impian semata dan realita hidup.

Satu lagi kenapa saya ingin menonton film ini, karena di tahun 2011 ada film sempalan yang berjudul "Catatan Harian Si Boy" yang sangat berkesan, kekinian serta relatable, jauh lebih keren dari film Catatan Si Boy sekarang. Namun setelah menonton kemarin, saya memaklumi ternyata tujuan dari film ini hanya ingin membangkitkan sosok Boy semata.

Trailer Catatan Si Boy (2023)

BALADA SI ROY

Film ini dibuat dari novel karya Gol A Gong pada tahun 90an yang menceritakan kehidupan remaja tahun 80an.

Disutradarai oleh Fajar Nugros, dan ditulis oleh Salman Aristo yang boleh dibilang bukan sineas baru, malah membuat saya terheran-heran apa tujuannya dibuat film ini.

Sosok Roy yang manis dipaksa menjadi mabuk2an dan bandel dalam waktu singkat, lalu ditambah lagi seolah menjadi playboy tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba bicara ketidakadilan yang terjadi di Serang dan sekolahnya sambil mendadak menjadi joki balap liar dan diakhiri dengan terpaksa keluar dari Serang.


Entah apa maksud dan tujuan dari fim ini dibuat, apa yang ingin diceritakan? sehingga penonton dipaksa menelan semua isi yang ingin diceritakan tanpa ada laur yang jelas. 

Belum lagi hal teknis, seperti penggunaan kamera mutakhir yang membuat suasana scene seperti dibuat-buat dengan deretan para pemainnya sedang melakukan karnaval dengan wardrobe yang baru dibeli/disewa kemarin. Andai tingkat ketajaman lebih diturunkan dan dialog elu gue yang kekinian diganti bahasa lain saya rasa mungkin alur cerita diset premisnya belum terbentuk sudah dipatahkan itu bisa dimaklumi.

Film ini boleh dibilang gagal, terbukti hanya beberapa hari di bioskop, dan saya rasa hanya sedikit penggemar yang menonton film ini di layanan OTT/movie streaming.

Sungguh disayangkan, deretan artis yang berjejer rapi yang siap menghidupkan film ini bak sayur tanpa garam, bisa dimakan...namun kurang sedap dan mudah terlupakan.

trailer Balada Si Roy

Minggu, 13 Agustus 2023

SABTU BERSAMA BAPAK mini series

Sebelum film ini muncul di bioskop sekitar tahun 2016, Judul yang sama lahir dalam bentuk novel dan cukup laris dan mempunyai fan base cukup besar, lahir dari karya Adhitya Mulya.

Kesuksesan novel dan film lepasnya, membuat Falcon Pictures me-remake film ini menjadi series, dengan pemain-pemain dan sutradara baru serta pendekatan yang lebih dalam karena series mempunya waktu lebih panjang untuk menceritakan perjalanan hidup Bapak sampai dengan sang anak sampai dengan sekarang.


Sederetan bintang terkenal seperti Vino G Sebastian, Marsha Timothy, Adipati Dolken, Enzy Storia, Rey Mbayang, dan Dinda Hauw didapuk menjadi pemeran-pemerannya. Masih dengan jalur cerita yang sama, mini series ini mempunyai 2 cerita tahun 80-90an dan tahun sekarang (2022) yang saling berkaitan dan bermunculan di tiap episodenya.

Vino dan Marsha tampil apik di film ini, dan pendalaman karakternya sangat apik, jarang loh para aktor dan aktris yang benar2 fasih berbahasa sunda tanpa walau mereka bukan orang sunda, dari sisi ceritapun perlahan banget sehingga membuat penonton begitu menyelami kegigihan, tempaan kehiudpan yang dialami Bapak dari muda sampai dengan akhir hidupnya.

Saya melihat film ini begitu minim unsur komedinya, beda dengan film lepas dan novelnya yang begitu kental unsur komedinya. Saya pun tidak melihat para aktor/aktris yang berasal dari komika... membuat film ini memang benar-benar dibuat drama, bahkan jika ada celetukan komedi pun, tidak membuat penontonnya tertawa.

Trailer Sabtu Bersama Bapak

Sabtu Bersama Bapak, merupakan mini series yang layak kita tonton ditengah gempuran K-Drama yang membuat kita terpana di layar smartphone.

Sabtu Bersama Bapak Mini Series ini sudah full 1 session hadir sebanyak 6 episode dengan rata-rata 1 episode sekitar 60 menit di OTT Prime Video.

Yuk ditonton... jika buka kita, siapa lagi yang menonton film Indonesia