Sabtu, 07 Maret 2015

#moviereview: PK

Sudah lama saya tidak menonton film India, terakhir semenjak My Name is Khan….otomatis saya tidak pernah menonton film-film Bollywood tersebut.
Dan entah kenapa kesempatan itu datang, saya menonton film PK dan begitu kagetnya…ternyata sudah banyak perubahan dari film India, selain visual effect-nya yang halus, film ini menampilkan adegan ‘agak berani’ (bukan vulgar) ciuman bibir dan beberapa adegan konsumsi orang dewasa walaupun masih dalam batas kewajaran. Tapi menurut saya itu suatu perubahan yang drastis dimana film India dahulu tidak pernah melihat adegan ciuman walaupun mereka sangat saling mencintai.

PK (Aamir Khan), adalah film drama komedi satir yang disutradarai oleh Rajkumar Hirani dan sangat diperankan secara apik oleh Aamir Khan, Anuskha Sharma, Sushant Singh, Boman Irani, serta Sanjay Dutt.
PK.png
PK yang berarti adalah pemabuk adalah seorang alien yang bertugas untuk mempelajari planet bumi, namun nasib sial baginya…ternyata begitu mendarat di bumi, satu-satunya alat yang bisa menghubungkan dengan dunianya dicuri. Yaitu semacam batu giok mengkilat, yang disebut PK adalah remote control.

Di lain cerita, Jaggu (Anuskha) bertemu dengan Sarfaraz (Sushant Singh) secara tidak sengaja dalam memperebutkan pertunjukan teater di Belgia, karena bernasib sama tidak mendapatkan tiket…membuat mereka saling berkenalan dan jatuh cinta. Perbedaan Negara, Suku, Agama, serta pertentangan orangtua membuat mereka harus berpisah…Jaggu akhirnya pulang ke India dan Sarfaraz menghilang entah kemana.

Di India lah kisah film ini dimulai, dimana pertemuan Jaggu yang bekerja sebagai reporter dengan PK yang sudah beradaptasi sebagai orang India yang terus mencari remote control-nya akan menghibur para penonton selama dua setengah jam dengan cerita yang menggelitik, komedi, terkadang kontroversial, dan membuat kita bertanya-tanya apakah sudah benar kita ini religius sebagai umat beragama.

Dari kacamata saya, ini sebenarnya adalah film percintaan biasa yang dibalut dengan pertanyaan-pertanyaan sosial serta spiritual sehingga bagi sebagian orang menganggap film ini menjadi sangat menarik, jika saja ini film Indonesia..saya yakin 100% film ini tidak akan tayang di bioskop kita karena ceritanya yang dekat dengan Agama.

Bagi teman-teman yang sedang bosan dengan film Hollywood…boleh lah disimak film ini, DVD originalnya sudah ada kok.

Adegan favorit? Tentu saja teori mobil goyang :)

@elrivany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar