Sabtu, 05 September 2015

#moviereview: Southpaw

“Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah” H.R. Bukhari & Muslim.
 
Kutipan hadist tersebut mengingatkan kita bahwa musuh terbesar adalah diri sendiri, bukan orang lain.
 
 Kali ini saya mau sedikit menceritakan film besutan Antoine Fuqua terbaru yang berjudul Southpaw. Antoine yang karya sebelumnya kita kenal seperti The Equalizer & Training Day (Denzel Washington), pelumpuhan gedung putih dalam Olympus Has Fallen (Gerard Butler), mengarahkan Mark Wahlberg menjadi seorang sniper dalam Shooter, memadukan Bruce Willis dan Monica Belluci dalam Tears of The Sun, dan masih banyak lagi karya lainnya seperti King Arthur yang begitu fenomenal di tahun 2004 silam.

Hollywood boleh dibilang selalu sukses jika membuat film tentang olahraga tinju, sebut saja Rocky, Six Million Dollar Baby, sampai dengan Reel Steel pun bertemakan tinju yang dilakoni oleh robot. Sang sutradara mengajak aktor nominasi Oscar Jake Gyllenhall dan aktor peraih Oscar Forest Whitaker, serta aktris Kanada yang naik daun ketika membintangi The Notebook Rachel McAdams untuk membintangi film Southpaw ini.

Bercerita tentang seorang petinju kelas dunia yg tidak pernah KO Billy “The Great” Hope (Gyllenhall) sedang berada di puncak karirnya, tiba-tiba harus kehilangan istri Maureen Hope (McAdams) karena terkena peluru nyasar. Hope merasa kehilangan dan lepas kontrol dalam menyikapi kesedihannya, sehingga menyebabkan semua harta benda yang dia kumpulkan dari awal karir profesionalnya bertinju hilang, sampai dia harus berpisah dengan anak semata wayangnya Lelila Hope (Oona Laurence) akibat segala perbuatannya.

Billy mencoba bangkit, disitulah dia bertemu dengan Titus “Tick” Wills (Whitaker), seorang pelatih tinju kawakan yang menurut Billy sangat cocok untuk membawa dia meraih kembali apa yang sudah pernah dimilikinya.

Kekuatan Southpaw memang sangat terlihat dari kematangan Jake Gyllenhall dalam memerankan tokoh Utama. Dapat dilihat bagaimana transformasi tubuhnya menjadi seorang juara tinju yang beringas dan gestur serta mimik mukanya ketika merasa kehilangan arah.
At least, masuk nominasi di beberapa award saya rasa pantas didapatkan. Forest Whitaker bermain sesuai porsinya, namun tetap apik sebagai seorang pelatih disiplin dan pintar memacu anak didiknya.

Menurut saya, kelemahan film ini adalah kurangnya porsi Billy dalam menuju kebangkitan, di sini hanya dengan cukup 1 pertandingan saja…dia sudah mendapatkan kesempatan untuk merebut kembali juara dunia. Andai saja porsi penderitaan Billy lebih lama ditonjolkan serta bertubi-tubi, maka saya rasa akan lebih menyentuh dan kerja keras Jake dalam melakoni petinju yang frustasi akan lebih terasa.

Walau demikian, Southpaw tetaplah film yang menarik untuk ditonton, apalagi akhir-akhir ini dimana Hollywood sedang dibanjiri oleh film-film jagoan komik, reboot, atau sekuel/prekuel, yang menurut saya hanya bagus di bagian aksi namun lemah dalam hal penceritaan dan sosok ril dalam kehidupan nyata.

Adegan atau scene menarik menurut saya adalah ketika kedua petinju Billy dan Escobar bagaimana mempersiapkan pertandingan final mereka dan adegan tersebut diiringi dengan lagu hip-hop/rap sehingga memacu adrenalin penonton untuk menikmati klimaks dari film ini.

-@elrivany